Kabar Surabaya - Saat menghadapi pandemi COVID-19 seperti ini, sikap masyarakat seakan terbelah. Sebagian ada yang paham kalau COVID-19 ini adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan penyakit ini sangatlah berbahaya. Hal ini dikarenakan hingga sekarang vaksin maupun obatnya belum ditemukan. Sebagian masyarakat lagi percaya bahwa Corona ini hanyalah sebuah konspirasi belaka. Sebagian lagi malah menganggap kalau COVID-19 ini hanyalah ajang bagi pihak rumah Sakit untuk mencari dana.
Hal inilah yang sempat terjadi di Kota Surabaya. Baru - baru ini muncul postingan di media soaial Twitter kalau ada tiga rumah sakit swasta di KOta Surabaya ini sengaja membuat status pasien yang dirawat agar masuk ke dalam pasien positif COVID-19. Salah satu dari berita ini ditulis oleh akun Twitter dengan nama @BalqisRrzq (Sandekala). Dalam cuitannya pemilik akun ini mengatakan kalau ada salah satu pasien di Rumah Sakit (RS) Wiyung Sejahtera yang dinyatakan oleh pihak RS positif COVID-19.
Dalam cuitannya @BalqisRrzq (Sandekala) tidak percaya kalau pasien tersebut positif COVID-19. Hal ini dikarenakan pasien tersebut sebelumnya telah mengikuti SWAB test dan hasilnya negatif. Tindakan RS inilah yang akhirnya membuat @BalqisRrzq (Sandekala) mengeluarkan postingannya kalau pihak Rumah Sakit bisa mendapatkan dana dari pemerintah sebesar Rp200juta dari setiap pasien yang dinyatakan positif. Dana ini bisa naik menjadi Rp350juta kalau pasien ini kemudian dinyatakan meninggal dunia dalam kondisi positif COVID-19.
Postingan dari akun Twitter milik @BalqisRrzq (Sandekala) ini lantas sampai juga ke Perhimpunan Seluruh Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Menanggapi tuduhan dari akun twitter milik @BalqisRrzq (Sandekala) tersebut pihak PERSI lalu mencari informasi dari ke-tiga RS yang ditulis dalam postingan tersebut. RS.Wiyung dan RS Siloam. mengatakan bahwa apa yang di posting lewat media sosial twitter tersebut tidak benar.
Mengenai hasil SWAB Test yang baru keluar setelah 3 minggu, RS Wiyung juga telah memberikan salinan dokumen dari RSUD.dr.Soetomo kalau pasien yang dimaksud oleh akun milik @BalqisRrzq (Sandekala) benar positif COVID-19.
Pihak PERSI lalu menghubungi @BalqisRrzq (Sandekala) untuk meminta klarifikasi dan barang bukti yang dimilikinya. Ternyata pemilik akun tersebut menyampaikan kalau dirinya mendapatkan ionfoermasi dari orang lain, tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Penyebar berita ini juga tidak memiliki bukti apapun yang bisa memperkuat informasinya. Jadi PERSI menganggap postingan tersebut adalah berita HOAX,Berita yang keliru dan menyesatkan.
PERSI juga berencana akan mengambil tindakan hukum apabila pemilik akun tersebut tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini. Saat ini postingan milik akun @BalqisRrzq (Sandekala) yang memuat mengenai tuduhan terhadap ke-3 RS tersebut telah dihapus.
Dalam postingan terbarunya @BalqisRrzq (Sandekala) telah meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan. "Selamat malam, Saya BALQIS RANARIZQ memohon maaf kepada pihak mayapada management hospital @RSMayapada atas postingan saya yang memberikan infromasi TIDAK BENAR tanpa terlebih dahulu mencari kebenaran (validasi) sumber beritanya," cuit Balqis.
Anjari Umarjiyanto, selaku Humas PERSI mengimbau kepada siapapun agar tidak membuat, memperbanyak, dan menyebarluaskan informasi yang keliru dan palsu (hoax). Karena hal tersebut bersifat menyesatkan dan merugikan pasien pelayanan rumah sakit serta masyarakat luas. Selain itu juga bisa berdampak hukum kepada yang bersangkutan. (yyan)
No comments:
Post a Comment