Antri Di Rumah Sakit Sampai 3 Hari, Warga Surabaya Akhirnya Meninggal Dunia - Kabar Surabaya

Terbaru

Friday, June 2, 2023

demo-image

Antri Di Rumah Sakit Sampai 3 Hari, Warga Surabaya Akhirnya Meninggal Dunia

pasien-rs-soewandhie-meninggal-tunggu-antrian
Antri Di Rumah Sakit Sampai 3 Hari, Warga Surabaya Akhirnya Meninggal Dunia


Kabar Surabaya - Sejak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sering melakukan sidak lapangan di berbagai instansi yang berhubungan langsung dengan masyarakat, pelayanan publik di Kota Pahlawan ini semakin membaik. Salah satunya adalah pelayanan publik di Rimah Sakit dr.Soewandhie Surabaya. Kalau dulu, pasien bisa mengantri untuk mendapatkan pelayanan hingga 4 -5 jam, saat itu waktu antrinya sangat cepat. 



Namun, pada tanggal 31 Mei 2023 kemarin, di RS Soewandhie terjadi peristiwa yang cukup mengenaskan. Ada seorang pasien paruh baya yang haris meninggal dunia akibat terlalu lama memperoleh kamar di ICU. Hal ini dialami oleh Ibu Asiasi warga Kali Kedinding Surabaya. Wanita berusia 52 tahun tersebut sebenarnya sudah masuk ke RS Soewandhie sejak hari Sabtu (27/05/2023). Sayangnya saat itu semua kamar perawatan ICU sedang penuh. 


Ruang perawatan baru tersedia pada hari Senin (29/05/2023), Namun saat itu kondisi pasien sudah tidak tertolong lagi sampai akhirnya meninggal dunia. Kondisi ini tentu saja pihak keluarga sangat bersedih. Bahkan kasus ini juga menarik perhatian anggota dewan yang langsung melihat kondisi keluarga di rumah sakit.


Menanggapi kasus tersebut, Direktur Utama dr Billy Daniel Mesakh memaparkan kronologisnya secara rinci. Berdasarkan data yang ada, Pasien tersebut datang ke RS Soewandhie pada tanggal 27/05/2023 pukul 23.32wib. Begitu masuk, pasien langsung diperiksa oleh tenaga medis. Saat itu pasien dalam kondisi sadar, namun kondisi vitalnya diketahui sangat lemah.


Pada saat itu, semua ruang rawat inap sedang penuh. Oleh karena itu, pihaknya menawarkan pasien untuk dirujuk ke rumah sakit lain. Awalnya, secara lisan pihak keluarga pasien setuju, namun beberapa saat kemudian keluarga pasien menolak dan bersedia menunggu sampai ruang rawat inap kelas 3 tersedia. Hal ini sesuai dengan BPJS PBI yang dimiliki oleh pasien.


Hingga pada tanggal 29 Mei 2023, pasien akhirnya bisa mendapatkan ruang rawat ini. Dan keesokan harinya ada Dokter spesialis paru yang memeriksa kondisinya. Namun saat itu kondisi pasien sudah melemah, karena terjadi infeksi dan telah menyebar. Karena kondisi tersebut, pasien harus segera di pindah di ruang ICU.


Namuan saat itu, lagi-lagi ruang ICU di RS Soewandhie dalam kondisi penuh. Sayangnya saat pihak rumah sakit kembali menyarankan untuk dirujuk, kelauarga pasien kembali menolaknya. Hingga akhirnya tanggal 30 Mei 2023, pasien sudah dalam kondisi koma dan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 31 Mei 2023. 


"Kalau saja keluarga pasien bersedian untuk dirujuk, kami bisa bantu mencarikan rumah sakit yang sesuai, Seperti RS Unair atau langsung ke RS dr Soetomo. Namun saat it memang pihak keluarga menolaknya," terang dr Billy. (yyan) 

   


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Contact Form

Name

Email *

Message *

Contact Form

Name

Email *

Message *