Menakar Peluang Walikota Tri Rismaharini Untuk Menjadi Menteri
Kabar Surabaya - Suhu politik di Indonesia kian mendingin pasca pertemuan Jokowo dan Prabowo Subianto di dalam kereta MRT. Saat ini perhatian masyarakat Indonesia mulai ke arah pembantukan kabinet atau para menteri pembantu presiden pada periode lima tahun ke depan nanti. Saat ini beberapa partai sudah mulai menyodorkan nama-nama kadernya masing-masing. Selain dari partai, nama-nama lain rupanya juga masuk dalam bursa calon menteri mendatang. Salah satunya adalah Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini sejatinya telah lama di gadang-gadang untuk menjadi menteri di era pemerintahan Presiden Jokowi. Mulai dari era pemerintahan Presiden Jokowi yang pertama nama Walikota Risma sudah di mulai di sebut-sebut. Nama Walikota kelahiran Kediri ini bahkan sudah kencang sekali di sebut sebagai pesaing dekat Anis Baswedan dalam perebutan kursi DKI Jakarta pada 2017 silam.
Namun saat itu Walikota Tri Rismaharini secara tegas menolak tawaran dan ajakan tersebut. Saat itu beliau beralasan, bahwa masa kepemimpinannya masih lama, yaitu masih 3 tahun lagi.
Alasan Walikota Risma ini di anggap sangat beralasan. Bahkan saat itu banyak warga Kota Surabaya yang menyatakan keberatannya apabila Walikota Risma di calonkan menjadi Gubenur DKI Jakarta. Sikap Walikota Risma yang ngotot ini bahkan bisa meluluhkan hati Ketua Umum PDI Perjuangan yang waktu itu datang langsung ke Kota Surabaya khusus menemuinya.
Kalau dulu, Walikota Risma masih bisa beralasan masa jabatannya masih panjang. Lantas bagaimana sekarang...?. Saat ini masa jabatan Walikota Risma sudah hampir berakhir pada tahun 2020 nanti. Saat ini banyak yang memprediksi, kalau Walikota Surabaya ini telah masuk ke dalam radar pilihan menteri Presiden Jokowi.
Ketika penawaran untuk menjadi menteri tersebut di tanyakan kepada Walikota Risma, dengan tegas beliau menolaknya. "Enggak !!!, kalaupun nanti di tawari saya enggak mau menjadi mentert," tegas Risma. "Gak gampang Rek, dadi menteri iku...," sambungnya.
Walikota Risma juga menyatakan kalau beliau masih ingin fokus dulu untuk mengurus Kota Surabaya. "Saya dulu di sumpah untuk menjadi Walikota Surabaya selama 5 tahun, jadi itu yang akan saya jalankan, lha wong sumpahnya itu di bawah Al-Qur'an, saya ga berani melanggar"tuturnya," terang Risma. "Saya ingin mengurus Kota Surabaya sampai selesai masa jabatan saya sepenuhnya, baru setelah itu saya akan menentukan langkah berikutnya," sambung Risma.
Pernyataan Walikota Risma ini tentu saja sudah seperti Kode Keras bagi pihak yang mendukung beliau untuk menjadi menteri di era kepemimpinan Jokowo - Ma'ruf Amin. Tentunya ini juga angin segar bagi warga Kota Surabaya yang menginginkan Walikota Risma terus "ngopeni" masyarakat Surabaya hingga masa jabatannya benar-benar tuntas. (Yanuar Yudha)
No comments:
Post a Comment