Pemkot Surabaya Siapkan Proyek Undepass Ahmad Yani
Kabar Surabaya - Saat ini kondisi lalu-lintas di ruas Jalan Amad Yani sudah semakin cair, alias jarang terjadi kemacetan. Hal ini di karenakan sudah adanya Frontage Road dan rekayasa lalu-lintas yang baik. Namun, di beberapa titik masih terlihat beberapa simpul kemacetan, yang apabila tidak segera di atasi akan bisa menimbulkan kemacetan yang parah.
Untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu-lintas di Jalan Ahmad Yani, saat ini Pemerintah Kota Surabaya sedang menggodok rencana pembangunan Underpass Ahmad Yani. Pembangunan Underpass Ahmad Yani ini sangat di perlukan. Mengingat Jalan Ahmad Yani merupakan akses untuk keluar dan masuk ke Kota Surabaya. Kalaupun saat ini masih terjadi sedikit kemacetan, namun di prediksi, beberapa tahun mendatang kawasan ini akan macet apabila tidak ada pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
Titik macet paling parah yang saat menjadi perhatian di Jalan Ahmad Yani adalah Bundaran Dolog. Di kawasan Bundaran dolog ini memang terjadi pertemuan arus kendaraan dari arah Jalan Kutisari dan Jalan Ahmad Yani. Pada saat jam sibuk, atrian lampu lalu lintas untuk memasuki jalan Ahmad Yani ini sudah terpantau panjang.
Nantinya Underpass Ahmad Yani ini akan di di bangun mulai dari depan Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) hingga menembus di bawah Bunadaran Dolog (Taman Pelangi). Panjang dari Underpass Ahmad Yani ini adalah 860 meter dengan kedalaman di bawah tanam sampai 8 meter. Underpass Ahmad Yani ini akan mempunyai 2 jalur yang sangat lebar.
Sejatinya proyek pembangunan Underpass Ahmad Yani ini sudah di rencanakan sejak tahun 2016 silam. Pelaksana pembangunan dari Underpass Ahmad Yani ini nantinya adalah Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyay (PUPR). Dana APBN yang telah di siapkan untuk proyek ini adalah 273Milyar.
Namun sayangnya pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Pusat selaku pelaksana masih berbeda pendapat mengenai desaim dari Underpass Ahmad Yani ini. Pemerintah Pusat ingin agar jalan ini di buat sebagai overpass atau melayang seperti halnya Fly over. Namun Pemkot Surabaya bersikeras agar desainnya tetap sebagai underpass. Hal ini agar tidak merusak estetika Kota Surabaya sendiri.
Eri Cahyadi selaku Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya mengungkapkan bahwa koordinasi dengan pemerintah pusat terus di lakukan hingga saat ini. Nantinya apabila proyek ini jadi terealisasi, maka di pastikan Jalan Ahmad Yani akan menjadi padat dan menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi pembangunannya. "Pasti akan terjadi kemacetan saat pembangunannya, namun lebih baik macet sekarang daripada 10 tahun mendatang" terang Eri.
Dengan adanya Underpass Ahmad Yani ini, maka Kota Surabaya telah mempunyai 2 Under Pass, yaitu Under pass mayjend Sungkono dan Under pass Ahmad Yani. "Minta doa'a saja agar ada titik temu yang terbaik dengan Pemerintah Pusat" pungkas Eri. (Yanuar Yudha)
No comments:
Post a Comment