Akibat Statement “Bau Sampah”, Kota SurabayaPertimbangkan Untuk Mundur dari Tuan Rumah Piala Dunia..?
Kabar Surabaya – Federasi Sepak Bola
Internasional (FIFA) memang telah memutuskan kalau Indonesia telah resmi menjadi tuan rumah Pala Dunia
untuk kategori umur U-20. Hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi negara
yang berpenduduk 200-juta jiwa lebih ini. Karena baru pertama kalilah Indonesia
menjadi tuan rumah event paling bergengsi se-jagad raya ini.
Sebagai tuan rumah, Indonesia telah menyiapkan
10 stadion sepak bola yang nantinya bisa digunakan sebagai venue pertandingan.
10 Stadion sepak bola tersebut adalah Stadion Sepak Bola Gelora Bung Karno
(GBK) Jakarta, Stadion Sepak Bola Patriot Candrabhaga dan Stadion Wibawa Mukti
yang ada di Kota Bekasi, Stadion Sepak Bola Si Jalak Harupat bandung, Stadion
Sepak Bola Manahan Solo, Stadion Sepak Bola Mandala Krida Jogjakarta, Stadion
Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Sepak Bola Gelora Seiwijaya Palembang, Stadion
Sepak Bola I Wayan Dipta Bali dan Stadion Sepak Bola Pakansari Bogor. Dari
ke-sepuluh Stadion Sepak Bola ini, nantinya FIFA akan memilih 6 venue yang akan
digunakan untuk Piala Dunia U-20.
Kota Surabaya selaku salah satu kandidat tuan
rumah Piala Duna U-20 juga telah sigap untuk bersiap. Dalam waktu dekat Stadion
Sepak Bola Gelora Bung Tomo (GBT) akan direnovasi secara menyeluruh. Mulai dari
lampu yang akan diterangkan, akses masuk yang akan dibangun menjadi 3 jalur
(dari jalan biasa dan jalan tol), kursi single seat, rumput yang berjenis terbaik,
konon harganya 5 milyar dan banyak lagi lainnya.
Demi suksesnya Kota Surabaya menjadi tuan
rumah Piala Dunia U-20, Walikota Surabaya bahkan berjanji untuk turun langsung
dalam mengurus event ini. Hal ini karena beliau sangat ingin anak-anak Kota Pahlawan
ini dapat bersandingan langsung dengan para pemain bola dunia. “Saya ingin
menularkan semangat para pemain dunia ini kepada anak-anak Surabaya, agar
anak-anak kita mempunyai mental juara,”.
Semangat Walikota Surabaya Tri Rismaharini
rupanya juga menular kepada warga Kota Surabaya. Warga Kota Surabaya menyambut
dengan gembira dengan rencana Stadion Sepak Bola GBT yang akan dijadikan
sebagai salah satu lapangan pada Piala Dunia tahun 2021 mendatang.
Namun sayangnya, ketika Walikota Surabaya Tri
Rismaharini sedang getol-getolnya mempersiapkan diri dan warga Kota Surabaya
menyambut evant Piala Dunia U-20 dengan semangat, ternyata terdengan statement
yang membuat gempar warga Kota Surabaya. Statement ini keluar dari sosok
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Orang nomor satu di Jatim ini
menyiratkan kalau Stadion Sepak Bola GBT tidak representatif jika digunakan
sebagai venue Piala Dunia U-20.
“Saya sudah coba datang ke Stadion Sepak Bola
GBT, kalau sore pas ada angin, suka tercium bau sampah. Terus nanti kalau pas
FIFA visit ke Stadion Sepak Bola GBT terus mencium aroma seperti itu, pasti
akan bertanya, ini aroma apa...?”
Bahkan Gubenur Khofifah sudah menyiapkan empat
stadion sepak bola yang dianggapnya sangat representatif sebagi pengganti
stadion sepak bola GBT. Ke empat stadion tersebut adalah stadion sepak bola
Kanjuruhan Malang, stadion sepak bola Gelora Delta Sidoarjo, stadion sepak bola
Surajaya Lamongan dan stadion sepak bola Gelora Bangkalan Madura.
Tentu saja statement Gubenur Jatim Khofifah Indar
Parawansa ini langsung memantik respon dari warga Kota Surabaya. Salah satu
yang bersuara cukup lantang adalah Edi Santos yang kesehariannya menjabat
sebagai Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)
Kota Surabaya. Melalui rekaman yang di unggah dimedia sosial beliau
mengungkapkan kekecewaannya terhadap statement yang disampaikan oleh Gubenur
Jatim ini.
“Selamat Sore Bu Khofifah saya sudah sembilan
tahun menangani stadion sepak bola Gelora Bung Tomo. Persebaya Surabaya sudah
ratusan kali menggelar pertandingan dilapangan ini. Dan tidak pernah ada cerita
bau busuk atau bau sampah.semua itu ada metodenya.”
Edi Santos juga terang-terangan meninta
Gubenur Khofofah agar tidak mengganggu Kota Surabaya yang sedang bersiap diri
untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk U-20.
“Coba Bu Khififah melihat saja sepak bola,
tidak ada persoalan kok, semua berjalan dengan lancar, Jadi tolong jangan
mengganggu kaitannya Kota Surabaya yang ingin menjadi Tuan Rumah Piala Dunia
U-20. Kita sangat Optimis”
Menanggapi hal tersebut, Fbriadhitya
Prajatara selaku kepala Bagian Humas
Kota Surabaya mengungkapkan, bahwa bau sampah itu berasal dari kegiatan
pembalikan sampah untuk mengeluarkan gas metan. Gas metan ini kemudian
ditangkap untuk dioleh menjadi tenaga listrik. Hal ini dikarenakan di dekat
lokasi pembuangan sampah tersebut terdapat proses kegiatan pengolahan sampah
menjadi tenaga listrik.
Febri juga mengungkan kalau pada saat ada event piala
dunia nanti, semua kegiatan di Tempat Penampungan Akhir (TPA) akan dihentikan
dan pada permukaan sampah akan diberikan cairan khusus dan membran untuk
menutupi permukaan sampah, sehingga tidak ada bau yang keluar.
Selain tanggapan dari Pemkot Surabaya,
beberapa warganet juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap statement Gubenur
Khofofah tersebut.
“Gak bisa kerja, bisanya hanya menjelekkan
sarana yang ada di Kota Surabaya. Kalau tahu bau sampah mbok ya dicarikan
solusi gimana baiknya, atau mungkin sampeyan mau memindahkan GBT dari situ “
cuit @guszcarrmsw10 di twitternya.
“Piala Dunia 2021 ini kewenangan Pemkot
Surabaya, bukan Provinsi Jawa Timur, ga usah terlalu ikut andil yang
berlebihan. Ga usa lapat pencitraan ah” cuit @erlanggasetya2.
Mendapat respon seperti itu, Aries Agung Paewai selaku Humas dan Protokoler Provinsi Jatim, menjelaskan bahwa apa yang diungkapkan oleh Gubenur Jatim tersebut
adalah motivasi bagi Pemerintah Kota Surabaya.
“Jangan dianggap negatif atau jelek. Hal
tersebut sangat wajar dilontarkan ileh Gubernur sebagai motivasi agar tidak
terjadi gangguan teknis pada saat FIFA melakukan penilaian lapangan “
Jadi apakah karena ada statement Gubenur Jawa
Timur, akhirnya Kota Surabaya mundue sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20...?.
Saya rasa tidak...sebagai Arek Suroboyo tidak ada kata mundur dalam persiapan Piala Dunia u-20. Satu kata yang
pasti ada ..... Nyali Wani..!!! (Yanuar Yudha)
Wani tok cak
ReplyDeleteDukung surabaya jadi tuan rumah piala dunia u20
ReplyDeleteAncen lambe lamis. Bah tuan rumah bah gak. Gak ngurusi seng penting siji suroboyo kota terbaik bahkan suroboyo gak perlu gubernur koyok ngono kui.
ReplyDeletekalo even olahraga dipolitisir,
ReplyDeletesemangat pemain bisa melintir,
semoga semua pihak bisa mawas diri,
supaya bangsa kita bisa unjuk diri..
Sudah ga usah dipolitisir. Suroboyo masih terbaik dan paling mumpuni. Jangan bikin statement yang dapat membubarkan konsentrasi dalam mempresiapkan diri.
ReplyDeleteLanjutkan Bu Risma, saya tahu anda bisa. Tunjukkan pada Bu Khofifah bahwa statement beliau itu salah. Saya yakin Bu Risma pasti bisa. Jarene Bonek Loss gak rewel.
ReplyDeletePasti lain ceritanya kalo yg jadi gubernur kemarin Gus ipul
ReplyDeleteKarena MUNDUR ADALAH SEBUAH PENGHIANATAN...
ReplyDeleteGolek sensasi tok.
ReplyDeleteGak gelem golek solusi.
Cukup 1 periode ae.
suroboyo tanah kelahiranku ku rek bangga jdi tuan rumah u19 dunia maneh
ReplyDeletewes ta rek ojok ganggu konsentrasi persiapan bu risma maju terus ojok goyang??????????
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memang telah memutuskan kalau Indonesia telah resmi menjadi tuan rumah Pala Dunia ElangNews.com
ReplyDelete