Angin Puting Beliung Terbangkan Belasan Atap warga Gunung Anyar
Kabar Surabaya - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa puncak musim di Indonesia akan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2020. Untuk itulah, setiap daerah di Indonesia ini diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan persiapannya menghadapi cuaca ekstrim yang mungkin saja akan terjadi, Biasanya cuaca ekstrim ini akan berwujud angin puting beliung atau angin kencang.
Kondisi inilah yang pada hari Senin (10/02/2020) lalu terjadi dikawasan Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya. Angin kencang ini menerpa kawasan Gunung Anyar Lor dan gunung Anyar Tengah yang terpisahkan oleh ruas jalan Merr 2C.
Menurut beberapa warga yang ada dilokasi, angin kencang ini mulai muncul pada pukul 15.30wib. Sebelum angin kencang terjadi, sebenarnya cuaca terbilang sangat sejuk. Terlihat mendung gelap pertanda hujan akan turun. Namun sejurus kemudian angin kencang mulai menerpa kawasan yang di kenal memiliki "gunung" tersebut.
Saking kencangnya angin yang berhembus, tampak banyak atap semi permanen warga yang beterbangan di atas ruas jalan merr 2C. Atap-atap ini banyak yang terbuat dari lembaran seng maupun lembaran asbes. Beberapa rambu lalu-lintas juga tampak roboh karena derasnya kecepatan angin. Beberapa mobil yang melintas jalur Merr 2C ini juga sempat menghentikan laju kendaraannya beberapa saat, karena takut tertimpa oleh atap yang beterbangan.
Setelah angin mereda, hujan langsung turun dengan derasnya. Hal ini tentu saja membuat warga yang atap rumahnya telah "terbang" kebingungan. Mereka sepertinya hanya bisa pasrah kalau rumahnya basah terkena siraman air hujan, karena sudah tidak memiliki atap. Hujan lebat ini melanda kawasan Gunung Anyar dan sekitarnya kurang lebih selama satu jam, dan baru benar-benar reda pada pukul 17.00wib.
Ketika mendapat laporan kalau kawasannya dilanda angin kencang, Anna Fariatin AP, MM, langsung bergerak ke lokasi bencana . Bersama dengan Lurah Gunung Anyar, Linmas, Satpol PP serta Satgas terkait, Camat yangbaru satu tahun menjabat di Gunung Anyar ini langsung melakukan pendataan dan verifikasi terhadap rumah- rumah penduduk yang mengalami kerusakan.
Dari data sementara, terdapat belasan rumah yang atapnya mengalami kerusakan. Mulai dari skala ringan hingga berat. Untuk sementara ini, mereka yang atapnya mengalami kerusakan akan mendapatkan bantuan berupa terpal, agar air hujan tidak masuk lagi ke dalam rumah.
Tampak dilapangan bantuan terpal ini di distriusikan oleh Tim dari Command Center 112. Sedangkan tim dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) juga turun untuk membantu melakukan pembersihan dilapangan.
Kawasan pemukiman yang terdampak akibat kejadian dari angin kencang ini adalah kawasan Gunung Anyar Lor dan Gunung Anyar Tengah. Selain pemukiman warga. angin kencang ini juga merusak sekolah SMP Al-Islah yang berada di Gunung Anyar Tengah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan masuk mengenai korban luka maupun jiwa akibat serangan angin kencang ini.
Menurut Anna Fajriatin, pihak kecamatan masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak. Setelah semua data terkumpul akan segera di diskusikan mengenai penanganan dan langkah-langkah selanjutnya. (Yanuar Yudha)
No comments:
Post a Comment