Inilah Kronologis Meninggalnya Dokter RSUD.Soewandhi Surabaya
Kabar Surabaya - Saai ini umat manusia seakan sedang berperang dengan yang namanya Virus COVID-19. Virus yang awalnya merebak di Wuhan - China ini memang cukup luar biasa serangannya. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu kurang dari setahun, Virus Corona ini langsung menjangkit hampir ke seluruh dunia. Ratusan ribu korban telah tewas dibuatnya.
Di Indonesia sendiri, serangan dari Virus COVID-19 ini telah menjangkiti sebanyak 9.096 jiwa dan mengakibatkan 765 orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia ini tidak hanya masyarakat/ pasien, namun banyak juga yang berprofesi sebagai tenaga medis. Beberapa waktu yang lalu, Kota Surabaya telah kehilangan tenaga medis yang berprofesi sebagai Supervisor Perawat di Rumah Sakit Siloam.
Pada Hari Senin (27/04/2020) sore kemarin, Kota Surabaya kembali berduka atas wafatnya tenaga medis yang berprofesi sebagi dokter di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr.Soewandhie. Meskipun sempat di rawat secara maksimal di ruang ICU, namun dokter yang bernama lengkap dr. Berkatnu Indrawan Janguk ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 17.45wib.
Sebelum dirawat di ruang ICU, dokter yang kesehariannya bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) ini merupakan tenaga medis yang bertugas untuk merawat pasien COVID-19 asal Pemalang - Jawa Tengah. Dari sinilah awal mula dr. Berkatnu Indrawan Janguk terpapar oleh Virus COVID-19. Hal ini disebabkan karena si pasein tersebut tidak mengaku kalau dirinya telah dinyatakan positif COVID-19.
Akhirnya setelah dilakukan tes Swab PCR terhadap dr. Berkatnu Indrawan Janguk, dapat diketahui kalau sang dokter akhirnya terkonfirmasi positif COVID-19. Dokter yang merupakan putra dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara ini juga diketahui memiliki penyakit bawaan asma.
Koordinator dari Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Febria Rachmanita mengungkapkan, kemungkinan dr. Berkatnu Indrawan Janguk ini sering membuka maskernya saat melakukan perawatan terhadap pasien. Hal tersebut karena penyakit asma yang dideritanya. Dari sinilah kemungkinan almarhum akhirnya terpapar oleh COVID-19.
Setelah terpapar oleh Virus COVID-19, sebenarnya dr. Berkatnu Indrawan Janguk sempat di rawat di ruang ICU. Setelah perawatan intensif, akhirnya beliau dinyatakan sembuh. Hasil Swab-PCR sejumlah tiga kali juga dinyatakan negatif COVID-19. Kondisinya berangsur membaik, hingga pada sore kemarin, tiba-tiba beliau mengalami pembengkakan pada jantung dan akhirnya meninggal dunia, pada pukul 17.45wib.
Dalam kesempatan ini Febria Rachmanita, mewakili Pemerintah Kota Surabaya mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya dr. Berkatnu Indrawan Janguk sebagai garda terdepan dari penanganan COVID-19 di Kota Surabaya.
Febria juga berharap agar masyarakat bisa mematuhi semua himbauan yang disampaikan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Paling tidak dengan memakai masker dan menjaga jarak kita bisa menjaga diri kita dari paparan Virus COVID-19. Jika masyarakat sehat tentu tenaga medis juga akan sehat. (Yanuar Yudha)
Cara menyampaikan pesan muter-muter. Saya coba memahami pertopik
ReplyDeleteDuring the starting years the company was named as the Titan Sports, the name which was later altered to World Wrestling Federation Entertainment, Inc. https://wwe-news.com
ReplyDeleteYou made such an interesting piece to read, giving every subject enlightenment for us to gain knowledge. Thanks for sharing the such information with us to read this... å‹•ç”»
ReplyDelete