Kabar Surabaya - Di tengah pandemi Virus COVID-19 seperti ini sudah semestinya masyarakat saling bergotong-royong dan bekerjasama dengan baik untuk menanggulangi serta memutus mata rantai penyabarannya. Apalagi saat ini Kota Surabaya masih terjebak dalam Zona Hitam penambahan pasien positif COVID-19 dan menjadi kota dengan paparan Virus Corona paling tinggdi di Provinsi Jatim.
Namun Kota Surabaya, pagi tadi dikejutkan oleh adanya penemuan mayat wanita dengan banyak luka tusukan ditubuhnya. Mirisnya jasad wanita ini kemudian dimasukkan kedalam kardus kulkas dan ditinggalkan begitu saja. Saat ini Polisi masih melakukan penyelidikan mengenai motif pembunuhan tersebut.
Pembunuhan wanita yang berprofesi sebagai therapis ini diduga dilakukan pada hari Selasa (16/06/2020) malam pukul 20.00wib. Pihak Kepolisian mendapatkan informasi dari warga bahwa ada mayat di rumah kontrakan yang beralamatkan Jalan Lidah Kulon II B, RT 3 RW 2, Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri Surabaya.
Pagi itu, Angga curiga dengan kondisi kamar anak tertuanya yang saat itu dalam kondisi tertutup rapat. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.00wib. Saat dibuka Angga langsung terkejut dengan banyaknya darah yang ada dilantai kamar anaknya. Tanpa pikir panjang ibu dua orang anak ini langsung berteriak sambil keluar rumah dan meminta tolong tetangganya.
Mendengar teriakan Angga, beberapa tetangganya langsung menghampiri dan melihat kondisi rumah tersebut. Namun tidak ada yang berani untuk masuk ke dalam kamar. Sebagian warga lalu berinisiatif melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian.
Beberapa saat kemudian Tim dari Kepolisian Lakarsantri, Tim Inafis serta Tim Jatanras sudah datang ke lokasi kejadian. Mereka langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengidentifikasi kejadian tersebut. Saat Polisi datang, jasad OW masih dalam posisi didalam kardus kulkas yang ditetakkan di pojokan kamar.
Saat diperiksa, jasad korban masih mengenakan pakaian dan celana pendek jins. Sedangkan pada tubuhnya ditemukan banyak sekali luka akibat benda tajam. Luka tersebut berupa empat tusukan di bawah telinga (leher), luka dijari tangan kiri dan lukar bakar pada telapak kaki kanan. Didiga, luka tusukan dileher inilah yang mengakibatkan adanya banyak darah di tempat kejadian.
Pihak Kepolisian masih belum bisa memastikan motif dari pembunuhan sadis ini. Namun diduga saat itu korban yang berprofesi sebagai therapis ini dipanggil ke rumah oleh anak tertua Angga. Entah apa yang terjadi sehingga di duga terjadi cekcok dan berakhir dengan pembunuhan sadis tersebut. (yyan)
No comments:
Post a Comment