Kabar Surabaya - Kota Surabaya rupanya masih menjadi momok yang menakutkan bagi tenaga medis yang bertugas. Hal ini dikarenakan potensi penyebaran dari Virus COVID-19 yang masih amat tinggi. Hingga saat inipun Provinsi Jawa Timur masih menjadi peringkat pertama nasional dalam pertumbuhan pasien positif COVID-19. Dan Kota Surabaya menjadi penyumbang utamanya.
Setelah pada waktu lalu seorang tenaga medis dr.Miftah Fawzy meninggal dunia karena terpapar oleh Virus COVID-19, saat ini Kota Surabaya kembali harus kehilangan satu lagi tenaga medis yang diduga akibat Virus Corona. Tenaga medis ini setiap harinya bertugas di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Kota Surabaya, sebagai tenaga Radiografer.
Sebagai seorang radiografer, Heri Utomo selalu bertugas di bagian radiologi dan bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan radiografi, radioterapi dan imejing. Termasuk halnya dalam melakukan foto thorax serta kegiatan radiologi lain, termasuk kepada pasien Covid-19.
Saat dirawat di RS.Haji Sukolilo sebenarnya kondisi Heri Utomo sudah cukup stabil. Namun pada hari Minggu malam (14/06/2020) kondisi almarhum mendadak drop. Hingga pada pukul 22.00wib beliau dinyatakan meninggal dunia. Almarhun Heri memang memiliki penyakit bawaan Jantung Coroner. Saat masuk ke RS.Haji hasil Rapid Test Reaktif dan hasil CT Scan menunjukkan Pneumonia. Sedangkan untuk hasil SWAB Test yang telah dilakukan masih belum keluar.
Jenazah Heri Utomo kemudian dimakamkan di Kawasan Keputih Surabaya dengan protokol COVID-19 pada hari Senin (15/06/2020) tepat pukul 06.00wib. Pemakaman Heri ini hanya boleh disaksikan oleh dua keluarga inti saja yang dikenakan pakaian APD lengkap.
Selain Almarhum Heri Utomo saat ini ada tiga tenaga medis dari bagian Radiografer yang juga diduga telah terpapar oleh Virus COVID-19. Satu diantara mereka sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, sedangkan kedua orang lainnya masih menjalani proses isolasi, di RS Darmo Surabaya dan di sebuah Hotel yang disediakan oleh Pemkot Surabaya.
Johan Soesanto, selaku Humas RS Adi Husada Undaan membenarkan bahwa terdapat salah satu tenaga medisnya, yaitu Heri Utomo, yang telah meninggal dunia dan setelah menjalani perawatan di RS Haji Surabaya. Namun untuk kepastingan mengenai COVID-19 masih harus menunggu keterangan resmi dari RS Haji beserta hasil lab-nya yang sudah seminggu ini namun masih belum keluar.
Halil Pari Watasa selaku Ketua Perhimpunan Radiografer Indonesia dalam kesempatan ini juga kembali mengingatkan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Sebab saat akan memasuki New normal ini, dirinya masih banyak yang melihat masyarakat, terutama anak muda yang hanya memakai masker dengan tidak benar.
"Saya masih sering melihat, masker hanya digantungkan di leher, lha itukan sudah tidak benar dan sangat beresiko untuk tertular,". (yyan)
No comments:
Post a Comment