Kabar Surabaya - Hari Senin adalah hari tersibuk bagi semua orang. Biasanya pada hari tersebut semua jalanan akan macet saat jam kerja. Semua aktifitas pelayanan publik juga akan penuh dengan masyarakat yang sedang mengurus sesuatu. Namun, rupanya kondisi tersebut sangat berbalik 180 derajat saat warga datang ke kantor PDAM Swasembada Kota Surabaya yang berada di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.2, Pacar Keling-Surabaya.
Kondisi PDAM pada Hari Senin (08/05/2020) lalu memang dalam keadaan sepi. Bukan hanya sepi, pagar luar gedung berlantai tiga tersebut juga dalan keadaan tertutup rapat. Beberapa kali tampak ada warga yang datang, terpaksa kembali lagi. Hal ini dikarenakan terdapat informasi berupa tulisan yang digantungkan di depan pagar gedung PDAM tersebut.
Tulisan dengan kertas putih tersebut berisikan mengenai informasi mengapa Kantor PDAM Swasembada Kota Surabaya saat itu di tutup total. Kertas informasi bertuliskan :"Pelayanan tatap muka di kantor PDAM Surya Sembada Surabaya mulai Senin 8 Juni 2020 dihentikan sementara, sampai ada pemberitahuan resmi dari perusahaan,”.
"Tiwas teko isuk-isuk mruput, malah tutup. Rugi bensin ngene iki adoh-adoh teko Rungkut," ungkap salah satu warga yang merasa kecewa. (Sudah datang pagi-pagi, malah tutup. Rugi bensin, jauh-jauh dari Rungkut)
Warga yang datang tersebut akhirnya mendapatkan penjelasan dari petugas keamanan yang berjaga. bahwasannya mulai hari Senin, seluruh pelayanan tatap muka dengan masyarakat harus di tutup total dan semuanya beralih secara online. Perugas keamanan juga memberikan selebaran yang berisikan nomor rekening Bank PDAM serta website dan nomor kontak yang bisa dihubungi.
"Semua diarahkan ke online mas, untuk nomor rekening dan nomor kontak telah ada di selebaran ini," jelas petugas keamanan sambil menunjukkan selebaran yang dibawanya.
Lantas, apa sebabnya hingga kantor PDAM Swasembada Kota Surabaya ini ditutup total...?. Ternyata hal tersebut berkaitan denga salah satu karyawannya yang meninggal karena terpapar oleh Virus COVID-19. Karyawan yang meninggal dunia ini adalah sopir pribadi langsung Direktur Utama PDAM Swasembada (Dirut.Mujiaman).
Informasi meninggalnya sopir pribadi Direktur Utama PDAM Swasembada Surabaya dibenarkan oleh Adi Nugroho, selaku Manager Humas dari PDAM Swasembada Surabaya. Sopir
pribadi yang bernama Edy Waluyo ini meninggal dunia setelah mendapatkan
perawatan di RSAL. Diagnosa awalnya Edy meninggal karena penyakit radang
paru-paru. Namun Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim
menduga kalau Edy juga memiliki gejala klinis yang sama dengan virus
COFID-19. Sehingga harus di kategorikan sebagai penderita COVID-19.
Hal ini juga dibenarkan oleh M.Fikser, selaku Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya. Menurutnya, sopir pribadi tersebut meninggal dunia pada pukul 28 Mei 2020 lalu di RSAL Surabaya.
Sesuai dengan protokol COVID-19, maka semua yang memiliki hubungan dekat dengan Spir Edy Waluyo harus dilakukan pemeriksaan dengan Rapid Test. Menurut M.Fikser sebanyak 400 karyawan PDAM Surabaya telah menjalani Rapid Test. Hasilnya ada 5 orang karyawan yang Reaktif sehingga mereka akan diisolasi mandiri sembari menunggu pemeriksaan SWAB. Termasuk juga Dirut Mujiaman yang juga telah menjalani isolasi mandiri.
Lebih lanjut Adi Nugroho menjelaskan bahwasannya pelayanan PDAM Swasembada Surabaya masih tetap berjalan meskipun dengan cara online. Sedangkan beliau juga memastikan kalau Air PDAM Surabaya masih layak di gunakan, baik untuk mandi maupun untuk minum.
"Air kami tetap aman untuk diminum. Hal ini karena sebelum disalurkan ke para pelanggan airnya telah melewati uji klinis, jadi sangat aman untuk diminum," ujarnya. (yyan)
No comments:
Post a Comment