Saatnya Evaluasi PSBB Surabaya Raya, Lanjut Ke Jilid IV..? - Kabar Surabaya

Sunday, June 7, 2020

demo-image

Saatnya Evaluasi PSBB Surabaya Raya, Lanjut Ke Jilid IV..?

evaluasi-pcbb-surabaya-new-normal
Saatnya Evaluasi PSBB Surabaya Raya, Lanjut Ke Jilid IV..?

Kabar Surabaya - Setelah kurang lebih 14 hari Kawasan Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik) menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka pada Hari Senin (08/05/2020) besok, merupakan hari terakhir penerapan PSBB. Pada hari Minggu ini (07/05/2020), rencananya Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berencana akan mengumpulkan seluruh stakeholder yang ada, guna membahas langkah ke depan bagi Kawasan Surabaya Raya ini.


Saat ditemui dilokasi terpisah, Gubenur Khofifah belum bisa memastikan apakah PSBB diKawasan Surabaya Raya akan dilanjutkan ke Jilid IV atau langsung mengarah ke New Normal. Namun beliau berjanji akan langsung melakukan konfirmasi begitu rakor dan evaluasi PSBB Jilid-3 nanti selesai dilaksanakan.

Jika menurut pedoman dari WHO, suatu kawasan bisa menerapkan kondisi New Normal, apabila enam point yang ditetapkan telah terpenuhi semua. Ke-6 point tersebut adalah :
  1. Penyebaran Virus COVID-19 sudah bisa dikontrol
  2. Kapasitas dari fasilitas kesehatan dalam kondisi yang cukup, baik untuk tes, isolasi di rumah sakit, kegiatan tracing, dan ruang karantina bagi pasien yang dinyatakan Positif COVID-19.
  3. Memiliki komitmen guna melindungi populasi dari masyarakat yang berisiko tinggi seperti lansia dan individu dengan penyakit bawaan.
  4. Pemerintah Daerah memiliki komirmen untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warganya untuk selalu mengenakan masker, menjaga jarak serta menerapkan protokol kesehatan denan ketat.
  5. Mempunyai komitmen guna meminimalkan penyebaran Virus COVID-19
  6. Memiliki partisipasi yang aktif dalam melawan penyebaran Virus Covid-19.
Bagaimanakan dengan kondisi Kota Surabaya saat ini...?, Berdasarkan data yang ada, kasus penyebaran Virus COVID-19 bisa dibilang telah menurun, meskipun belum signifikan. Hal ini juga dibarengi dengan tingkat kesembuhan warganya yang angkanya terus naik. Namun sayangnya Kota Surabaya masih menjadi penyumbang terbesar kasus Corona di Indonesia.

Sedangkan dr. Windhu Purnomo, Pakar kajian epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) mengungkapkan kalau grafik kasus positif di Kota Surabaya masih belum melandai. Untuk angka kematiannya sendiri masih di kisaran 9%.


Kota Surabaya juga memiliki attack Rate tertinggi di Indonesia. Di Kota Pahlawan ini dari 100.000 orang, yang telah positif jumlahnya bisa mencapai 90. Sedangkan DKI Jakarta sendiri hanya 70 orang dari 100.000 orang.

Namun, tingkat penularan Viris VOVID-19 di Kota Surabaya, tercatat telah menurun. Kalau awalnya diangka 4 sekarang sudah di angka 1. Artinya tiap satu orang positif COVID-19 hanya bisa menularkan ke 1 orang lain saja, tidak lebih.


Berdasarkan paparan tersebut dr.Windhu berharap pemerintah tidak mengendorkan kondisi seperti ini pada beberapa waktu lagi. Harapannya tingkat penularan virus ini bisa berada di bawah 1. Setelah itu baru bisa diterapkan new normal.

"Jadi kalau berbicara New Normal, belum saatnya. kalau angkanya sudah dibawah 1 selama 14 hari, baru kita bisa berbicara mengenai New Normal," terang dr.Windhu. (yya) 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Contact Form

Name

Email *

Message *

Contact Form

Name

Email *

Message *