5 Fakta Kecelakaan Maut Honda Brio VS KA Sancaka Di Surabaya
Kabar Surabaya - Kereta Api adalah salah satu transportasi umum yang sangat digemari oleh masyarakat. Ketepatan waktu dan tanpa hambatan dijalan menjadikannya sebagai salah satu transportasi yang paling istimewa. Bahkan kendaraan seperti mobil, motor dan kendaraan lainnya wajib untuk berhenti bila ada kereta api yang akan melintas. Biasanya PT..KAI menempatkan petugas yang siap untuk menjaga palang pintu kereta api untuk menghentikan kendaraan saat kereta api akan melintas.
Meski demikian, sampai saat ini masih banyak perlintasan kereta api yang belum berpalang pintu. Biasanya perlintasan yang seperti ini dijaga oleh para sukarelawan. Perlintasan tanpa palang pintu ini menurut aturan yang ada merupakan tanggung jawab pemerintah daerah masing-masing. Mirisnya, banyak kasus kecelakaan kereta api berasal dari palang pintu yang dijaga oleh para sukarelawan ini.
Seperti halnya yang terjadi di Kota Surabaya pada Minggu malam kemarin (24/04/2022), dimana satu unit mobil tertabrak kereta api yang melaju sangat cepat. Dari kejadian tersebut, terungkap fakta mengerikan yang terjadu pada malam kejadian tersebut.
Kecelakaan ini melibatkan Honda Brio warna merah nopol L 1120QC dengan KA Sancaka tambahan relasi Surabaya-Yogyakarta. Kedua unit alat transportasi ini sama-sama mengalami kerusakan. Tentu saja kerusakan paling parah dialami oleh Honda Brio yang kondisinya tampak remuk parah, terutama pada bagian tengah karena sempat terseret sejauh 100 meter. Sedangkan Kereta Api mengalami kerusakan pada bagian Lokomotifnya yang langsung diganti sebelum melanjutkan perjalanannya ke Yogjakarta.
2. Jumlah Korban
Dalam kecelakaan maut ini terdapat tiga korban yang statusnya meninggal dunia di termpat. Mirisnya ketiga korban tersebut masih berusia remaja, yaitu sama-sama berusia 19 tahun. Saking dahsyatnya tabrakan tersebut, salah satu korban ada yang sampai terpental keluar mobil hingga 10 meter jauhnya. Data ketiga korban tersebut adalah :
1. Abid Bahrain, warga Sidoresmo Surabaya;
2. Moch. Zidan Ibrahim, warga Bendul Merisi Surabaya
3. Fairuz Aditya Maulana, warga Margorejo.Surabaya
Sebelum melewati pintasan kereta api tersebut sebenarnya mobil Honda Brio tersebut sempat berhenti. Seperti yang diungkapkan oleh Sukarelawan yang bertugas bahwa dirinya sudah meminta kendaraan maut tersebut untuk berhenti. Karena beberapa kendaraan motor didepan Honda Brio juga berhenti. Namun sayangnya mobil warna merah ini hanya berhenti sebentar lalu nekat melewati rel kereta hingga akhirnya kecelakaan maut tersebut terjadi.
4. Pengemudi Tidak Terindikasi Mabuk
Berdasarkan pemeriksaan dari pihak Kepolisian, ketiga pemuda tersebut tidak dalam keadaan mabuk.Tidak ditemukan indikasi pemakaian alkohol dari dalam mobil dan tubuh para korban.
5. Sukarelawan Perlintasan Kereta Api Jadi Saksi
Atas kejadian mat tersebut, sukarelawan yang bertugas pada malam itu yang bernama Sukardi (47) menjadi saksi.
Dengan adanya kejadian ini, harapannya, masyarakat lebih waspada jika ingin melewati perlintasan kereta api. Karena sampai saat ini masih banyak perlintasan yang belum ada palang pintunya. (uhj)
No comments:
Post a Comment