Tradisi Perang Sarung Saat Ramadhan, Berbahaya Jika Sudah Menggunakan Benda Tajam - Kabar Surabaya

Tuesday, April 5, 2022

demo-image

Tradisi Perang Sarung Saat Ramadhan, Berbahaya Jika Sudah Menggunakan Benda Tajam

tradisi-perang-sarung
Tradisi Perang Sarung Saat Ramadhan, Berbahaya Jika Sudah Menggunakan Benda Tajam


Kabar Surabaya - Pada Bulan Ramadhan seperti saat ini, ada beberapa tradisi unik yang muncul di tengah-tengah masyarakat Seperti halnya pukulan alat musik seadanya yang bertujuan untuk menggugah sahur maupun tradisi ngabuburit menjelang waktu berbuka puasa. Selain itu, juga ada tradisi anak-anak remaja yang bernama Perang Sarung.

 


Sesuai dengan namanya  perang sarung ini menggunakan sarung sebagai "senjatanya". Caranya sarung tersebut mereka tali mati (dibuat bundelan) pada salah satu ujungnya. Bagian inilah yang nantinya digunakan untuk memukul lawannya. Tradisi yang disebut permainan perang sarung ini biasanya dilakukan oleh anak-anak selepas Sholat Tarawih berjamaah di Masjid. 

 

Dalam permainan ini, anak-anak terbagi dalam dua kelompok besar. Setelah aba-aba dimulai, mereka langsung mengayunkan sarung yang digenggamnya. Kedua kelompok ini akan saling serang, kadang maju, bahkan jika terdesak mereka akan mundur. Jika dilihat dari kejauhan mirip seperti orang yang sedang tawuran.

 

Apakah tidak menyakitkan jika terkena hantaman kain sarung...?. Tentu saja sakit, namun hanya sebentar saja, namanya juga benda kain. Apalagi mereka bermain dengan ceria, sehingga rasa sakit tidak akan dirasakan. Biasanya perang sarung ini usai sebelum tengah malam tiba. Namun ada kalanya kalau lagi seru, mereka akan bertarung hingga waktnya makan sahur tiba.

 

Mungkin inilah yang sempat terjadi diUnderpass Jalan Mayjend Sungkono beberapa waktu yang lalu. Dimana sempat tersebar di media sosial bahwa banyak anak-anak yang sedang melakukan perang sarung. Puluhan anak-anak tersebut tampak memenuhi jalan underpass tersebut. Hal inilah yang kemudian membuat banyak masyarakat menganggapnya sebagai ajang tawuran. 

 

Meskipun hanya sebagai ajang permainan, namun lokasinya yang berada di tengah jalan raya tentunya sangatlah membahayakan. Hal inilah yang akhirnya membuat petugas Kepolisian turun guna mencegah mereka melakukan pertang sarung dijalan raya. Seperti halnya yang terjadi dikawasan Gubeng pada hari Sabtu (02/04/2022) lalu. Petugas Polsek Gubeng mengamankan puluhan remaja yang akan melakukan perang sarung.

 

Sebanyak 20 remaja tersebut diamankan, sekitar pukul 02.45 WIB. Mereka terjaring patroli Polsek Gubeng yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Gubeng Kompol Sodik Efendi. Puluhan remaja ini diamankan dari tiga lokasi di kawasan Gubeng. Lokasi tersebut mulai dari depan Kafe di Ngagel Jaya Selatan, Makam Ngagel dan Jalan Mayat , Ngagel Jaya Selatan. Setelah diamankan, mereka di bawa ke Polsek Gubeng berserta barang bukti sarung yang digunakan senjata mereka.Orang tua masing-masing remaja tersebut juga dipanggil untuk menjemput anak-anak mereka.

 


Perang sarung juga terjadi di Jalan Raya Tambak Asri Surabaya pada hari Minggu (3/4) dini hari. Saat itu, ada warga melaporkan dua kelompok remaja yang melakukan perang sarung sambil menyalakan petasan yang dibuat dari kaleng dan disemprot spirtus.Kanitreskrim Polsek Krembangan AKP Evan Andias mengatakan, bahwa kasus tawuran remaja belasan tahun tersebut saat ini telah ditangani Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Mirisnya, perang sahur ini juga menggunakan senjata tajam seperti gir dan pedang. (uhj)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Contact Form

Name

Email *

Message *

Contact Form

Name

Email *

Message *