Laporkan Penculikan Istri Ke Polisi, Malah Suruh Tunggu 1x24 jam - Kabar Surabaya

Monday, January 16, 2023

demo-image

Laporkan Penculikan Istri Ke Polisi, Malah Suruh Tunggu 1x24 jam

penculikan-surabaya-polisi-1x24jam
Laporkan Penculikan Istri Ke Polisi, Malah Suruh Tunggu 1x24 jam

Kabar Surabaya -  Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Rikwanto menuturkan, pihak kepolisian menjamin akan langsung menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait sebuah kasus. Semisalnya dalam kasus orang hilang, polisi, kata Rikwanto, tidak lagi mengenal istilah 1x24 jam baru akan menyelidiki kasus tersebut. Namun, sepertinya hal tersebut tidak berlaku bagi warga Surabaya yang melaporkan bahwa istrinya telahdi culik oleh penjahat.



Kronologis peristiwa penculikan ini bermula dari Ana yang menerima telephon dari orang yang tidak dikenal pada hari Jum'at (13/01/2023). Orang tersebut mengabarkan bahwa suami Ana telah mengalami kecelakaan dan saat ini berada di Terminal Purabaya (Bungurasih) Sidoarjo. Setelah orang tersebut menutup telephonnya, Ana langsung melakukan crosscek ke suaminya. Namun saat itu HP suami Ana tidak bisa dihubungi.


Ana langsung panik, takkala HP suaminya tidak bisa dihubungi meski telah dicoba berkali-kali. Setelah pamit kepada Ibunya, Ana langsung berangkat ke Bungurasih. Sesampainya di Purabaya, kedatangan Ana sudah ditunggu oleh empat orang lelaku yang mengendarai mobil Isuzu Elf warna hitam dengan jendela yang gelap. Tanpa basa-basi Ana langsung dimasukkan kedalam mobil tersebut.

 

Rupanya didalam mobil tersebut sudah ada tiga wanita lain yang juga menjadi korban penipuan seperti Ana. Tak lama setelah Ana masuk, kendaraan langsung melaju capat. Para pelaku lalu mengambil foto para korban beserta KTP-nya. Selama diperjalanan pelaku merampas barang berharga para korban seperti perhiasan, handphone, menguras rekening via m-banking.

 

Tidak itu saja, pelaku juga menyuruh korban untuk minta keluarganya mentransfer sejumlah uang. Korban yang sudah menstransfer uang tambahan lalu dibebaskan, Sedangkan Ana hanya memiliki udang sedikit ditekeningnya dan keluarga belum melakukan transfer uang, sehingga Ana belum dibebaskan dan terus dibawa oleh penculik.


Sementara itu keluarga Ana, mengetahui kalau Ana sedang dalam bahaya saat suami Ana pulang kerumah pada malam hari. Suami Ana sendiri berkerja di salah satu pusat perbelanjaan dikawasan Surabaya Barat. Pada saat Ana menelepon, suaminya memang sedang bekerja.


Cerdiknya, Ana saat itu membawa 2 unit Handphone. Meskipun salah satunya telah dirampas, HP satunya masih tetap aktif dan Ana mengaktifkan fitur Share lokasi pada Hp tersebut. Dari fitur tersebut, diketahui bahwa Ana berada di Osowilangun dan terus melaju hingga ke Lamongan dan Tuban. Fitur ini tetap aktif tanpa diketahui oleh para pelaku.


Sementara itu, suami Ana yang mengetahui kalau istrinya menjadi korban penculikan langsung melaporkannya kepada pihak Kepolisian. Dirinya berharap pihak Kepolisian langsung bergerak cepat untuk menyelamatkan istrinya. Sayangnya Suami Ana harus kecewa berat, karena pihak Kepolisian Asemrowo dan Perak malah menyuruhnya untuk kembali pada esok hari. Karena sesuai dengan SOP untuk pelaporan orang hilang harus menunggu 1 x24 jam terlebih dahulu.



Mendengar penjelasan Kepolisian tersebut, akhirnya mau tidak mau, pihak keluarga langsung berupaya untuk melakukan tindakan penyelamatan secara mandiri. Saat itu suami melakukan pengejaran dengan motor, sedangkan kakak Ana mencari pinjaman mobil dan melakukan pengejaran juga di waktu yang sama. 


Melihat jejak dari sahrelock Ana, suami menduga Ana akan dibawa ke Semarang, sehingga kakak Ana yang bernama Dwi berusaha mencegatnya dijalan Tol, namun gagal dan Sharelock Ana sudah berada di Tol kawasan Jakarta. Namun sebelum masuk ke Jakarta, sharelock Ana menunjukkan posisi bahwa mereka kembali lagi ke arah Pemalang Jawa Tengah. jarak kendaraan Ana dengan Dwi selalu berjarak 20 KM.

 

Pada hari Sabtu, sekitar pukul 19.00wib. HP Ana sudah tidak lagi membagian sharelock. Saat HP dihubingi, tidak ada respon sama sekali. Rupanya saat itu Ana sudah berhasil kabur dari pengawasan penculiknya. Ana bisa lolos dari penculiknya karena beralasan ingin buang air kecil di Toilet SPBU. Waktu di toilet, Ana lari ke arah jalan raya dan langsung naik bus yang lewat. 

 

Ana sebenarnya tidak tahu lokasinya di mana. Setelah turun di terminal Kampung Rambutan, dia mengabari suaminya. Karena posisi suami masih di Pekalongan, akhirnya teman suaminya yang di Bogor dominta tolong untuk menjemput. Dan saat ini Ana sudah berada di Kota Surabaya Namun karena kondisinya yang masih syok, Ana masih belum bisa digali informasinya. (yyan)


 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Contact Form

Name

Email *

Message *

Contact Form

Name

Email *

Message *