NYATA !!, Italian Job Versi Tukang Becak Surabaya, Bobol Bank Hampir Setengah Milyar
Kabar Surabaya - Selama ini bank dianggap sebagai tempat paling aman untuk menyimpan uang. Oleh karena itu, bank selalu menerapkan cara pengamanan yang paling kuat guna melindungi dana nasabah yang disimpannya. Namun, uniknya di Kota Surabaya terdapat salah satu nasabah Bank swasta tersesar di tanah air yang tabungannya bisa dibobol oleh seorang penarik becak. Tidak main-main penarik becak yang biasa mangkal di tepi jalan ini bisa menggondol uang cash sebesar hampir setengah Milyar.
Rupanya, penarik becak yang mengambil uang hampir setengah Milyar ini merupakan kaki-tangan dari pelaku yang sesungguhnya. Pelaku yang menjadi otak dari kejahatan pembobolan dana nasabah bank ini sebenarnya merupakan penghuni kost dari korban. Korban sendiri yang awalnya bercerita kepada pelaku yang bernama Thoha, bahwa dirinya memiliki simpanan uang di Bank BCA sebesar 345 juta rupiah. Uang tersebut merupakan hasil dari penjualan 2 unit rumah di kawasan Surabaya dan Sidoarjo.
Awalnya, uang sebanyak itu akan digunakan untuk biaya pengobatan istrinya yang menderita penyakit komplikasi. Namun, belum sempat digunakan, istrinya telah meninggal dunia terlebih dahulu. Oleh karena itu korban yang bernama Muin ini bercerita kepada Thoha dengan maksud untuk mengajaknya berbisnis. Mendengar Muin mmemiliki uang sebanyak itu, niat jahat Thoha langsung muncul.
Setelah dokumen tersebut berhasil digondol, Thoha lalu berkeliling untuk mencari sosok yang perawakannya mirip dengan Muin. Akhirnya pilihan Thoha jatuh kepada Setu yang sering menarik becak dikawasan PGS Surabaya. Dari dekat, perawakan Setu memang persis dengan Thoha, hanya tinggal dipakaikan peci dan masker, orang akan sulit untuk membandingkan.
Menurut Setu, saat itu Thoha menyampaikan bahwa dirinya diminta tolong untuk mengambilkan uang milik ayahnya yang saat ini sedang sakit. Setu dijanjikan uang tunai sebesar 5 juta rupiah, apabila berhasil melaksanakan tugasnya. Semuanya telah disiapkan dengan rinci oleh Thoha, termasuk form pengambilamn rekening yang telah di isi dengan lengkap. Hebatnya, Setu juga dengan mudah meniru tanda tangan Muin dengan mirip.
Saking miripnya, sang Teller dari Bank BCA yang ada di Jalan Indrapura tersebut juga mengira bahwa sosok yang ada dihadapannya adalah Muin yang sebenarnya. Saat itu Setu juga telah dibekali oleh Thoha nomor Pin ATM dan KTP untuk bekal penyamarannya. Tidak ada keraguan-pun dari teller bank sampai proses selesai dan Setu bisa keluar dari bang dengan membawa Rp 320.000.000 yang dikemas kedalam 2 kantong plastik. Sedangkan Thoha saat itu menunggu di luar gedung Bank agar wajahnya tidak tersorot oleh kamera CCTV.
Uang sebanyak itu oleh Thoha kemudian digunakan untuk membeli HP iPhone pro 13 pro max, dan Vivo A57. Sebagian juga dibuat untuk bayar biaya sekolah anak di pondok pesantren, membayar hutang dan bermain judi. Uang sebanyak itu dihabiskannya dalam jangka waktu selama 2 bulan sebelum akhirnya aksinya tertangkap oleh pihak Kepolisian. Sedangkan sisa uang yang ada hanya Rp 48 juta saja.
Dalam kasus ini pihak Bank BCA tidak bisa mengganti uang milik Muin yang telah dibobol oleh Thoha. Hal tersebut dianggap sebagai keteledoran nasabah sendiri, karena tidak bisa menjaga data penting yang dimilikinya, sehingga pelaku bisa meng-akses rekening milik korban. (yyan)
No comments:
Post a Comment