Ketika Tiket Konser Dan Detergen Bakal Kena Cukai - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, July 25, 2024

Ketika Tiket Konser Dan Detergen Bakal Kena Cukai

Ketika Tiket Konser Dan Detergen Diwacanakan Kena Cukai


Kabar Surabaya - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atau Bea Cukai menyatakan bahwa tiket konser musik dan detergen kini masuk dalam prakajian barang kena cukai. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai DJBC, Iyan Rubiyanto.


Iyan menjelaskan bahwa beberapa tahun yang lalu DJBC hampir mengenakan cukai pada CD. Hal ini dilakukan untuk menanggapi keluhan para artis tentang maraknya peredaran CD bajakan.

“Beberapa tahun yang lalu kita pernah hampir memungut cukai CD. Niatnya bagus, dulu informasi artis hanya 10 persen saja yang resmi, 90 persennya di Glodok di pinggir jalan,” kata Iyan dalam Kuliah Umum Menggali Potensi Cukai di STAN, Selasa (23/7).



Namun, rencana tersebut sempat mendapatkan banyak penolakan dari berbagai kalangan, sehingga pemerintah memutuskan untuk mengenakan tarif cukai CD sebesar 0 persen. Menurut Iyan, pengenaan cukai ini bertujuan untuk memudahkan para artis dalam memantau jumlah CD yang terjual secara resmi.

“Kita ingat dulu kita sampaikan ke teman-teman (artis) kita pakai tarifnya 0 persen dulu yang penting kena cukai,” ungkapnya.


Saat ini, Bea Cukai memasukkan berbagai komponen dalam daftar barang kena cukai, salah satunya adalah tiket konser musik. Menurut Iyan, banyak masyarakat Indonesia yang masuk dalam kategori kaya, yang terbukti dari tingginya penjualan tiket konser di Indonesia serta banyaknya warga Indonesia yang pergi ke Singapura demi menonton konser musik.


“Kayak kearin sold out, sampai ada konser lagi di Singapura, kemudian konser lagi (di negara lain). Itu dibeli, dan masyarakat Indonesia saya kira kaya-kaya,” katanya.


Selain tiket konser musik, Iyan juga mengungkapkan bahwa komponen rumah mewah, fast food atau makanan cepat saji, tisu, MSG, batu bara, dan detergen juga masuk dalam prakajian barang kena cukai.

“Tiap hari kita menggunakan detergen. Pernah terpikir enggak (detergen) dialirkan ke mana? Dibuang ke mana? Ikan di solokan, cere dulu banyak banget sekarang sudah enggak ada lagi karena detergen,” kata Iyan.


Ia juga menekankan pentingnya kesadaran akan dampak penggunaan barang-barang tersebut terhadap lingkungan.

“Kesadaran ini nggak mudah. Saya kira ini dorongan ini perlu disampaikan teman-teman supaya jadi inspirasi,” tambahnya.


Meski demikian, barang-barang tersebut saat ini masih dalam tahap prakajian dan belum tentu dikenakan dalam waktu dekat.




No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad