Point Kesepakatan Sekolah Petra Dan Ketua RW Perumahan Manyar, Case Closed - Kabar Surabaya

Terbaru

Monday, August 5, 2024

Point Kesepakatan Sekolah Petra Dan Ketua RW Perumahan Manyar, Case Closed

Point Kesepakatan Sekolah Petra Dan Ketua RW Perumahan Manyar, Case Closed


Kabar Surabaya - Perselisihan antara SMP Kristen Petra 3 dan SMA Kristen Petra 2 dengan pengurus RW di Perumahan Tompotika, Manyar Tirtosari, Surabaya, akhirnya mencapai kesepakatan damai setelah dimediasi oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan kekeluargaan.


Pertemuan yang diadakan di kediaman Ketua RW IV Kelurahan Menur Pumpungan, Surabaya, pada Senin (5/8/2024) tersebut berlangsung selama sekitar 50 menit secara tertutup. Setelah perundingan, kedua belah pihak menyepakati beberapa komitmen untuk menyelesaikan perselisihan yang ada.


Wali Kota Eri menyampaikan bahwa kedua belah pihak telah menemukan titik temu yang saling menguntungkan. Warga dari tiga RW, yaitu RW 4, RW 5, dan RW 7, sepakat untuk tidak lagi menerima iuran dari pihak Petra. Sebelumnya, iuran yang dibayarkan mencapai Rp 35 juta, yang dianggap memberatkan oleh pihak sekolah.



Di sisi lain, pengurus RW juga memutuskan untuk tidak lagi mengelola dana dari Petra guna menghindari tuduhan penyelewengan atau pungutan liar. Menurut Wali Kota Eri, langkah ini diambil untuk menjaga transparansi dan mencegah kesalahpahaman.


Ketiga RW juga berkomitmen untuk memberikan akses jalan kepada Petra seperti sebelumnya, tanpa ada lagi penutupan jalan. Sebagai gantinya, Petra akan berkontribusi dengan cara lain, termasuk menyediakan tenaga keamanan di delapan gerbang perumahan untuk mengatasi kemacetan selama jam sibuk, serta menjaga kebersihan fasilitas umum seperti sungai.


"Petra akan langsung menangani penggunaan dana tersebut, sehingga pelaksanaannya lebih terarah," kata Eri, menegaskan bahwa kesepakatan ini merupakan jalan tengah yang diambil untuk menyelesaikan masalah.


Dengan adanya kesepakatan ini, Wali Kota Eri berharap polemik ini berakhir, dan semua pihak dapat kembali fokus pada kesejahteraan dan kenyamanan bersama. Ia menekankan bahwa Surabaya adalah kota yang mengutamakan kekeluargaan dan saling pengertian dalam menyelesaikan masalah.


Perwakilan warga menyambut baik kesepakatan ini dan berharap hal ini dapat meredakan ketegangan yang terjadi selama ini. Ketua RW IV, Lulu Lili Aldjufri Hasan, menjelaskan bahwa iuran tersebut awalnya dimaksudkan untuk biaya keamanan dan gaji sekuriti di perumahan, namun permasalahan muncul saat RW berencana menaikkan iuran untuk menyesuaikan gaji sekuriti.


Dari pihak Petra, Wakil Direktur Sarana dan Prasarana Yayasan Pengajaran Pendidikan (PPK) Petra, Robertus Prananta, menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti kesepakatan ini dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung fasilitas umum, termasuk mengatasi kemacetan dan menjaga kebersihan bozem.


Kesepakatan ini diharapkan bisa membawa dampak positif bagi semua pihak, baik warga maupun sekolah, dalam menjaga keharmonisan dan keamanan lingkungan perumahan tersebut.


1 comment:

  1. Damai lebih baik, semoga kesepakatan tersebut bisa terus dijaga agar tercipta suasana yang kondusif di kompleks perumahan maupun di lingkungan sekolah tersebut

    ReplyDelete

Post Bottom Ad