Tiba-Tiba Saja RSUD Eka Candrarini Di Surabaya Timur Siap Beroperasi, Mirip RS Di Korea
Kabar Surabaya - Pemkot Surabaya telah resmi mengganti nama Rumah Sakit (RS) Surabaya Timur menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Eka Candrarini, dengan target operasional pada November mendatang.
Pjs Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani, menyampaikan bahwa pemilihan nama ini merupakan bagian dari rangkaian menuju peresmian rumah sakit baru tersebut.
“Kami terus memantau agar prosesnya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” kata Restu di Surabaya, Minggu (13/10/2024).
Restu juga menyebutkan bahwa tidak ada kendala signifikan dalam tahap akhir penyelesaian rumah sakit ini. Selain bangunan fisik, perizinan, peralatan medis, hingga tenaga kesehatan juga hampir selesai dipersiapkan.
“Tinggal beberapa hal teknis yang masih dikerjakan melalui koordinasi dengan pihak terkait,” jelasnya.
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya ikut mendukung pembangunan infrastruktur di sekitar rumah sakit, termasuk akses mobilitas dan saluran air. "Pekerjaan sudah 99 persen selesai, tinggal detail dan pembersihan akhir," kata Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKPP Surabaya, Iman Kristian.
RSUD Eka Candrarini dirancang dengan konsep Green Building, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Pada 9-10 Oktober 2024, Kementerian PUPR bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya melakukan penilaian kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH) untuk RS ini, dengan fokus pada efisiensi energi, penghematan sumber daya, serta pengurangan polusi.
RSUD Eka Candrarini menjadi tambahan fasilitas kesehatan di bawah naungan Pemkot Surabaya, melengkapi dua rumah sakit daerah lainnya, RS Soewandhie di pusat kota dan RS BDH di Surabaya Barat. Sebuah rumah sakit daerah baru di Surabaya Selatan juga rencananya akan mulai dibangun pada 2025.
Upaya pemerataan ini sejalan dengan program Pemkot yang mencakup pengobatan gratis bagi warga ber-KTP Surabaya melalui Jaminan Kesehatan Semesta, di mana Pemkot mengalokasikan sekitar Rp 500 miliar setiap tahunnya.
No comments:
Post a Comment