"Bau Anyir Darah Tidak Hilang Meskipun Sudah Seminggu", Pertempuran Alun-Alun Contong Dalam Parade Surabaya Juang 2024
Kabar Surabaya - Pada Hari Minggu (03/11/2023) pagi, mulai dari kawasan Tugu Pahlawan, Perempatan Siola sampai ke Balai pemuda dipadati oleh warga. Ribuan warga ini sudah mulai berdatangan sejak pukul 06.00wib. Merekaingin menyaksikan event Parade Surabaya Juang 2024 yang memang sudah menjadi aganda tahunan di Kota Pahlawan ini. bahkan pada yahun ini evenr tersebut masuk kedalam aganda Kementrian Pariwisata melalui Kharisma Event Nusantara (KEN)
Parade Surabaya Juang 2024 kali ini menampilkan 3 theatrikal peperangan yang cukup seru. Salah satunya adalah peristiwa Pertempuran Alun-Alun Contong Surabaya. Peristiwa ini dilakukan untuk mengenak para Pahlawan yang gugur setelah kawasan Alun-Alun Contong ini di bombardir oleh Inggris pada pertempuran fase kedua.
Setelah Bombardir tersebut, kawasan Alun-Alun Contong tampak mengerikan. Ribuan potongan tubuh manusia tampak berhamburan dan jalanan dipenuhi oleh darah. Dari cerita saksi mata, Bau Anyir darah ini bahkan tidak hilang meskipun sudah seminggu berjalan.
Berikut Kisah dari Pertempuran Alun-Alun Contong bermula :
Alun-Alun Contong di Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, menjadi saksi dua peristiwa penting di tahun 1945 yang mengukir sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa pertama terjadi pada bulan Oktober 1945, ketika markas Pemuda Republik Indonesia (PRI) 40 pimpinan Slamet Oetomo yang terletak di dekat Alun-Alun Contong diserang oleh tentara Inggris. Markas PRI yang diserang oleh konvoi Inggris langsung memberikan perlawanan balik. Serangan yang dipimpin para kombatan PRI 40 berhasil menewaskan pasukan Inggris dan mengamankan berbagai barang seperti jip militer, peta kota Surabaya, peti uang Jepang, dan seragam militer.
/div>
Peristiwa kedua yang lebih tragis terjadi pada 10 November 1945, ketika pasukan Inggris melancarkan serangan besar ke Surabaya dalam pertempuran yang sekarang dikenal sebagai Pertempuran 10 November. Salah satu titik pertempuran yang dihantam keras adalah Front Alun-Alun Contong. Serangan Inggris dengan kekuatan penuh menyebabkan banyak korban di pihak pejuang. Jalanan penuh darah dan anggota tubuh para pejuang berserakan, membuat pemandangan yang memilukan.
No comments:
Post a Comment