Buaya Jumbo Dengan Mulut Menganga Kembali Muncul Di Medokan
Kabar Surabaya - Seekor buaya berukuran besar muncul di Sungai Medokan Semampir, Surabaya, yang langsung menarik perhatian warga setempat. Video yang merekam kejadian itu pun viral, memperlihatkan buaya tersebut tetap tenang di tengah sorotan senter warga yang berkumpul untuk menyaksikannya. Meski ada kekhawatiran buaya itu bisa memangsa ternak, warga merasa tidak bisa berbuat banyak selain mengawasi dari kejauhan.
Dalam video tersebut, seorang warga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika buaya dibiarkan, hewan ternak seperti bebek bisa menjadi mangsa. Namun, ia juga mengakui bahwa mereka tidak berani mendekati atau mengganggu buaya tersebut. “Mangap terus rek, golek panganan. Nek dijarno mangan bebek. Tapi gak wani ngutik-ngutik,” ujarnya.
Warga lain bahkan menyebut bahwa buaya tersebut “tidak wajar” karena menyebabkan ternak seperti ayam dan bebek berlarian menjauh sejak kemunculannya.
Menurut BPBD Kota Surabaya, kemunculan buaya di Sungai Medokan Semampir ini sebenarnya merupakan hal yang wajar. Kasubid Kedaruratan BPBD Kota Surabaya, Arif Sunandar, menjelaskan bahwa kawasan tersebut memang merupakan habitat alami buaya muara. Ia menyebutkan bahwa sungai di sekitar Medokan Semampir hingga Gunung Anyar menjadi salah satu habitat alami bagi buaya muara.
"Kawasan Medokan Semampir hingga Wonorejo memang sudah menjadi tempat hidup alami bagi buaya, jadi tidak aneh jika buaya sesekali muncul di sana," kata Arif.
Arif juga mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya buaya terlihat di area tersebut. Pada tahun 2023, BPBD bersama BBKSDA menerima laporan serupa mengenai penampakan buaya sepanjang sekitar 1,5 meter. Namun, setelah dilakukan penyisiran, buaya tersebut tidak berhasil ditemukan karena sifatnya yang hanya muncul sesekali.
/div>
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam wilayah 3 BBKSDA Jatim, Gatut Panggah Prasetyo, menjelaskan bahwa buaya tersebut kemungkinan besar berjenis buaya muara atau Crocodylus porosus. Menurutnya, buaya tersebut mungkin bergerak dari habitat asalnya karena sifat alami daerah sekitar sungai yang merupakan wilayah pergerakan mereka.
Namun, terkait penanganan buaya ini, Gatut menegaskan bahwa kewenangan tersebut saat ini berada pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sesuai dengan peraturan terbaru.
No comments:
Post a Comment