Kronologis Puluhan TNI Masuk Desa, Seret Dan Pukul Warga, 1 Lansia Tewas Luka Dikepala - Kabar Surabaya

Terbaru

Tuesday, November 12, 2024

Kronologis Puluhan TNI Masuk Desa, Seret Dan Pukul Warga, 1 Lansia Tewas Luka Dikepala

Kronologis Puluhan TNI Masuk Desa, Seret Dan Pukul Warga, 1 Lansia Tewas Luka Dikepala 


Kabar Surabaya - Pada Jumat malam (8/11/2024), puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan terlibat dalam serangan terhadap warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kepala Desa Selamat, Bahrun, menyatakan bahwa sejumlah prajurit, yang saat itu tidak mengenakan seragam, menyisir desa dan menyerang warga secara brutal dengan senjata tajam, baik yang sedang berada di luar rumah maupun di dalam.



Menurut Bahrun, para prajurit tersebut menanyakan keberadaan seorang pemuda yang diduga terlibat cekcok dengan mereka di jalan. "Kami tidak tahu pasti penyebab mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada konflik antara salah satu anggota Armed dengan warga yang sedang melintas di jalan," ungkap Bahrun saat menghadiri pemakaman adat Raden Barus pada Minggu (10/11/2024).


Dalam serangan tersebut, beberapa rumah warga dirusak. Beberapa penduduk diseret keluar, dipukuli, dan bahkan dihantam dengan senjata tajam. Seorang warga mengalami luka serius di kepala dan dirawat intensif di rumah sakit. Sayangnya, seorang warga bernama Raden Barus (61) meninggal dunia. Bahrun menjelaskan bahwa Raden ditemukan dalam kondisi terluka parah di pinggir jalan dengan luka di kepala dan badan. “Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami berusaha membawanya ke rumah sakit, tetapi beliau meninggal di perjalanan,” katanya.


/div>

Korban lain, Rofika Sanjaya Tarigan (18), menceritakan bahwa sekitar pukul 22.30 WIB, ia melihat puluhan orang datang ke desanya dan langsung berlari ke rumah neneknya karena ketakutan. Namun, ia tetap dikejar oleh para prajurit yang mendobrak pintu rumah neneknya, menyeretnya keluar, dan memukulinya. Rofika bahkan dibawa ke markas Armed 2/105 dan baru dipulangkan setelah mendapat luka di kepala, memar di tangan, dan punggungnya.


Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, mengungkapkan bahwa sebanyak 33 prajurit TNI dari Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat dalam insiden ini. Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan, menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban dan masyarakat atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa seluruh prajurit yang terlibat akan diproses sesuai hukum dan peristiwa serupa tidak akan terjadi lagi. “Kami memohon maaf sebesar-besarnya, dan jika perlu menggantikan almarhum, saya siap melakukannya,” ujar Hasan saat menghadiri upacara adat pemakaman Raden.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad