Konsumen SPBU Pertamina Ini Protes, Merasa Takaran Bensin yang Dibelinya Kurang
Kabar Surabaya - Seorang warga Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Saiful Amin (40), mengalami kejadian yang membuatnya kecewa saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Patal, Lawang, pada Minggu (10/4/2025). Ia menduga BBM yang dibelinya tidak sesuai dengan takaran.
Amin awalnya membeli Pertalite senilai Rp 70.000 atau sekitar 7 liter untuk sepeda motornya, Honda CBR 150 cc. Namun, setelah BBM tersebut ia pindahkan ke dalam botol air mineral berukuran 1,5 liter untuk keperluan lain, ia menyadari jumlahnya tidak mencapai 7 liter.
"Total hanya terisi kurang dari 4 botol, sekitar di bawah 6 liter. Padahal motor saya standar dan perjalanan dari SPBU langsung pulang," ungkap Amin .
Merasa janggal, ia kembali ke SPBU Patal untuk melakukan uji takaran. Ia membeli Pertalite senilai Rp 30.000 dan meminta agar pengisian dilakukan ke dalam botol takar. Meski sempat dilarang mengisi langsung ke botol air mineral, pihak SPBU akhirnya bersedia melakukan pengujian—BBM dituang ke ember, lalu ke botol takar.
Hasilnya, jumlah yang diterima hanya sekitar 2,8 liter dari seharusnya 3 liter. Ketika ditanya, petugas SPBU menyebut adanya penguapan. Namun Amin menyangsikan hal tersebut. "Masa dalam 3 menit bisa menguap sampai 200 mililiter?" katanya.
Hasilnya memang menunjukkan adanya penyimpangan volume, namun masih dalam batas toleransi wajar yakni 0,5 persen. "Selisih pengisian terpantau antara -80 mililiter hingga -25 mililiter untuk bejana 20 dan 5 liter, masih sesuai standar UPT Metrologi Legal Kabupaten Malang," jelas Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur.
Uji takaran pada bejana 1 liter bahkan menunjukkan hasil yang akurat tanpa selisih. Tercatat, SPBU Patal terakhir kali menjalani tera ulang resmi pada Februari 2025.
/div>
No comments:
Post a Comment