Nobar Persija VS Persebaya, Ribuan Bonek Penuhi Lagoon Anenue Mall Sungkono
Kabar Surabaya - Sabtu malam, 12 April 2025. Lampu-lampu mall di Surabaya bersinar seperti biasa, tapi ada yang berbeda. Namun di lantai satu sebuah pusat perbelanjaan Lagoon Avenue Mall Sungkono, ratusan pasang mata tertuju ke satu titik: layar lebar yang memutar pertandingan Persebaya melawan Persija.
Mereka bukan sekadar penonton. Mereka adalah Bonek—barisan suporter yang dikenal setia, keras, dan penuh cinta pada tim kebanggaannya: Persebaya Surabaya.
Suara riuh rendah terdengar sejak sebelum pertandingan dimulai. Warna hijau dan hitam mendominasi kerumunan, bukan sekadar warna baju, melainkan simbol identitas. Identitas yang mereka warisi, perjuangkan, dan rayakan.
“Saya datang bukan cuma buat nonton bola,” kata Aditya Wijaya Bayu, seorang suporter muda yang datang bersama dua temannya. “Ini tentang kebersamaan. Tentang menunjukkan bahwa kita tetap di sini, di belakang Persebaya, dalam situasi apa pun.”
Setiap kali Bruno Moreira menggocek bola, atau lini belakang Persebaya menggagalkan serangan Persija, reaksi para Bonek serempak: teriakan, tepuk tangan, bahkan pelukan. Tidak ada yang asing di antara mereka malam itu, meski banyak yang tak saling kenal nama.
“Harapan saya sederhana,” ujar Fawas, pria paruh baya yang membawa serta anaknya. “Persebaya menang. Tapi lebih dari itu, semoga Bonek tetap rukun. Jangan lupa, kita ini saudara.”
/div>
Malam nobar itu juga dimeriahkan dengan pengundian tiket gratis untuk pertandingan kandang Persebaya melawan Madura United yang akan digelar 20 April mendatang di Stadion Gelora Bung Tomo. Kegiatan semacam ini mungkin terlihat sederhana, tapi bagi banyak Bonek, ini bentuk penghargaan yang tulus. Pengakuan bahwa keberadaan mereka penting.
Dan ketika pertandingan usai, entah hasilnya kemenangan atau tidak, satu hal tetap tinggal di sana: semangat kolektif, solidaritas yang hangat, dan cinta yang tak pernah lelah untuk klub hijau-hitam kebanggaan Kota Pahlawan.
No comments:
Post a Comment