Tragedi di Kilometer 331: Perjalanan Cinta Bonek Untuk Persebaya yang Terhenti Sesaat - Kabar Surabaya

Saturday, April 12, 2025

demo-image

Tragedi di Kilometer 331: Perjalanan Cinta Bonek Untuk Persebaya yang Terhenti Sesaat

kondisi-bus-rombongan-bonek-yang-kecelakaan-di-tol-pekalongan-1744427393453_43
Tragedi di Kilometer 331: Perjalanan Cinta Bonek Untuk Persebaya yang Terhenti Sesaat


Kabar Surabaya - Sabtu pagi, langit di atas Tol Pekalongan belum sepenuhnya terang. Waktu menunjukkan sekitar pukul lima, ketika sebuah bus penuh semangat dan nyanyian tiba-tiba terhenti oleh dentuman keras. Bus itu bukan bus biasa. Di dalamnya, para Bonek — suporter setia Persebaya Surabaya — tengah menempuh perjalanan panjang menuju Jakarta. Tujuan mereka satu: memberi dukungan langsung kepada tim kebanggaan yang akan berlaga melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno.



Namun, perjalanan penuh cinta itu berubah menjadi kepanikan dan kekhawatiran dalam sekejap.


Bus yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan di Kilometer 331 Tol Pekalongan. Menurut kesaksian Husain Ghozali, sosok yang dikenal akrab dengan para suporter sebagai Cak Cong, insiden itu terjadi diduga akibat sebuah mobil yang melaju dari arah berlawanan — sebuah hal yang seharusnya mustahil terjadi di jalur tol.

"Jam lima pagi tadi teman-teman di grup mengabari kalau bus rombongan kecelakaan. Lokasinya di KM 331. Informasinya, ada mobil yang melawan arah," kata Cak Cong saat dihubungi.


Bagian depan kiri bus tampak ringsek, menyisakan puing dan benturan keras yang seolah menjadi saksi betapa kerasnya tabrakan tersebut. Namun nasib masih berpihak pada para suporter. Tak ada korban jiwa dari dalam bus, hanya luka-luka ringan saja.

"Alhamdulillah teman-teman semua selamat. Kondisinya aman," ujar Cak Cong, sedikit lega di tengah kekacauan.


Namun, nasib berbeda menimpa pengemudi mobil yang melaju dari arah sebaliknya. Menurut informasi awal, sang pengemudi dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian.


Di tengah semangat yang tak pernah padam, kecelakaan ini menjadi pengingat bahwa loyalitas dan cinta pada klub tak jarang harus melewati ujian berat. Para Bonek, yang dikenal militan dan setia, mungkin harus berhenti sejenak — bukan karena menyerah, tapi karena keselamatan selalu jadi hal yang utama.


Mereka datang dari Surabaya, membawa nyanyian, doa, dan semangat. Dan meskipun roda bus mereka harus berhenti lebih awal dari yang direncanakan, semangat itu tidak akan pernah benar-benar padam.


Karena bagi Bonek, mendukung Persebaya bukan hanya soal hadir di stadion — tapi soal ikatan jiwa, tentang rasa memiliki, dan tentang perjalanan yang tak pernah benar-benar berakhir.

/div>

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Contact Form

Name

Email *

Message *

Contact Form

Name

Email *

Message *